Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) (Aug 2017)

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN EKSTRAKSI METODE FLUIDA SUPERKRITIS C02 TERHADADAP KADAR SANTALOL KAYU CENDANA

  • Bambang Wiyono,
  • Chilwan Panji,
  • Silvia Silvia,
  • Poedji Hastoeti

DOI
https://doi.org/10.20886/jphh.2000.18.1.10-18
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 1
pp. 10 – 18

Abstract

Read online

Santalol merupakan senyawa utama dari minyak cendana yang dapat dijadikan tolok ukur untuk mengetahui kualitas kayu cendana. Semakin tinggi kadar santalol, semakin tinggi kualitas kayu tersebut. Salah satu altematif untuk mengevaluasi kualitas kayu cendana dari pohon yang masih hidup dapat diterapkan metode ekstraksi fluida superkritis CO2 yang dikombinasikan dengan analisis kromatografigas. Metode ini hanya memerlukan pengambilan contoh kayu yang sangat kecil yang dapat diperoleh dari pengeboran pohon tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perlakuan suhu dan tekanan ekstraksi yang terbaik dengan menggunakan metode fluida superkritis CO2 yang menghasilkan kadar santalol yang maksimal. Proses ekstraksi dengan metode ini dilakukan selama 30 menit dengan variasi suhu 30ºC, 40ºC dan 50ºC; serta dengan variasi tekanan 1100 psi, 1800 psi dan 2000 psi. Kemumian minyak yang dihasilkan dari ekstraksi dianalisis dengan menggunakan kromatografi gas merk Perkin Elmer. Untuk mengetahui pengaruh suhu dan tekanan ekstraksi terhadap rendemen minyak dan kadar santalol dilakukan analisis dengan rancangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan hanya berpengaruh nyata terhadap rendemen minyak, tetapi tidak pada kadar santalol. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa diantara tekanan ekstraksi mempunyai perbedaan yang sangat nyata terhadap rendemen minyak. Selanjutnya, suhu ektraksi dan interaksi antara suhu dan tekanan tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen minyak dan kadar santalol. Rendemen minyak yang diperoleh berkisar antara 0,09%-3,57%, sedangkan kadar santalol yang diperoleh berkisar 63,29-82,58%. Kondisi terbaik untuk menghasilkan kadar santalol tertinggi (82,68%) adalah suhu ekstraksi 40ºC dan tekanan ekstraksi 1800 psi dengan waktu ekstraksi 30 menit. Kondisi optimum ini diharapkan dapat digunakan untuk mendeteksi kualitas pohon cendana (Santalum album L.) sebagai dasar untuk menentukan waktu penebangan.

Keywords