Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (Jun 2024)
Hubungan Tingkat Aktivitas Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik dengan Derajat Gangguan Fungsi Ginjal pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik
Abstract
Abstrak Latar Belakang: Evaluasi fungsi ginjal dan pemantauan aktivitas penyakit pada pasien lupus eritematosus sistemik (LES) diperlukan untuk mendeteksi penyakit LES secara dini. Penilaian aktivitas penyakit juga berperan penting dalam memandu pemberian terapi yang tepat agar memberikan hasil yang lebih baik. Objektif: Mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas penyakit LES dengan derajat gangguan fungsi ginjal pada pasien LES. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien LES di Departemen Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling dengan total sampel 70 pasien LES. Analisis data dilakukan dengan menggunakan chi-squared test. Hasil: Terdapat 98,6% pasien berjenis kelamin perempuan, 48,9% pasien berada pada kelompok usia 17–25 tahun, rerata kadar serum kreatinin 1,756±3,3437 mg/dl, 65,7% pasien memiliki fungsi ginjal normal, 70% pasien memilliki tingkat aktivitas penyakit LES sedang, dan hasil uji statistik antara tingkat aktivitas penyakit LES dengan derajat gangguan fungsi ginjal pada pasien LES adalah menunjukkan nilai p=0,081. Kesimpulan: Mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan, kelompok usia terbanyak yaitu usia 17 – 25 tahun, rerata kadar serum kreatinin 1,756±3,3437 mg/dl, mayoritas memiliki derajat fungsi ginjal yang normal, tingkat aktivitas penyakit LES sedang, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas penyakit LES dengan derajat gangguan fungsi ginjal pada pasien LES. Kata kunci: tingkat aktivitas penyakit, derajat gangguan fungsi ginjal, lupus eritematosus sistemik Abstract Background: Evaluation of kidney function and monitoring the disease activity in patients with systemic lupus erythematosus (SLE) are necessary for early detection of the SLE disease. Assessment of disease activity also plays an important role in providing a better therapy. Objective: This study aims to determine the relationship between SLE disease activity and the stages of kidney disease in SLE patients. Methods: This study is an analytical study with a cross-sectional approach using secondary data from the medical records of SLE patients in the Internal Medicine Department of Dr. M. Djamil Padang Hospital. The sampling technique is consecutive sampling with a total sample of 70 SLE patients. Data analysis was performed using chi-squared test. Results: There were 98.6% of the patients were female, 48.9% of the patients were in the age group of 17–25 years, the mean serum creatinine level was 1.756±3.3437 mg/dl, 65.7% of the patients had normal kidney function, 70% of the patients had a moderate level of LES disease activity, and the results of a statistical test between the level of activity of LES disease and the stages of kidney disease in SLE patients showed a value of p=0.081. Conclusion: The majority of patients were female, the largest age group was 17-25 years old, the average serum creatinine were 1,756±3,3437 mg/dl, majority of patients had a normal kidney function, had a moderate level of SLE disease activity, and there was no significant relationship between level of SLE disease activity and stages of kidney disease in SLE patients. Keyword: disease activity, stages of kidney disease, systemic lupus erythematosus
Keywords