Jurnal Ilmu Lingkungan (Apr 2020)
Kajian Awal Produksi Fero Sulfat dari Slag Nikel Melalui Proses Pelindian Menggunakan Asam Sulfat
Abstract
Produksi nikel dengan proses pirometalurgi menghasilkan hasil samping yaitu slag nikel. Slag nikel berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun dari sumber spesifik khusus dengan kategori bahaya 2. Kajian pemanfaatan slag nikel cukup menarik dilakukan karena secara kimia slag nikel masih mengandung mineral dan logam-logam yang berharga, dan kandungan logam besi di dalam slag nikel adalah yang paling dominan. Kajian awal produksi fero sulfat dari slag nikel yang berpotensi dapat dimanfaatkan untuk proses pengolahan air limbah pertambangan bijih nikel yang biasanya mengandung kromium heksavalen dan total padatan terlarut telah dilakukan. Tahapan yang dilakukan yaitu karakterisasi slag nikel menggunakan alat XRD untuk mengetahui komposisi mineral utama, SEM-EDX untuk mengetahui morfologi dan kandungan unsur dominan dan ICP-OES untuk mengetahui konsentrasi logam, dan selanjutnya pelindian slag nikel menggunakan asam sulfat pada variasi konsentrasi asam dan waktu pelindian. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa komposisi mineral utama slag nikel adalah fayalit, magnetit dan kristobalit dengan kandungan unsur dominan Fe, O, Si, S, Mg, Ni, dan Cu. Morfologi slag nikel adalah poligon tidak beraturan dan permukaannya halus serta padat. Kandungan logam Fe, Ni, Co, dan Cu dalam sampel slag nikel secara berturut-turut yaitu 37%, 0,479%, 0,361%, dan 0,0843%. Pelindian slag nikel yang dilakukan pada perbandingan volume pelindi terhadap berat slag nikel yaitu 1000 ml/500 gram, konsentrasi asam sulfat 0,2; 0,25; 0,3 dan 0,35 mol/L dan waktu pelindian 5 hari telah berhasil melarutkan Fe(II) dari slag nikel secara berturut-turut 2790; 1940; 4180 dan 5160 mg/L.
Keywords