Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia (Aug 2021)
Optimasi Kondisi Fermentasi pada Produksi Metabolit Antibakteri dari Bacillus tequilensis BSMF Simbiotik Halichondria panicea
Abstract
Pendahuluan: Resistensi antibakteri merupakan masalah kesehatan global yang dialami hampir di seluruh negara. Eksplorasi antibakteri dari sumber baru seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme baik yang hidup bebas maupun bersimbiosis menjadi solusi alternatif untuk mengatasi resistensi antibakteri. Mikroorganisme berupa bakteri ditargetkan sebagai sumber antibakteri yang berkelanjutan karena jumlahnya melimpah dan mudah dalam proses pembiakan. Bakteri yang hidup bersimbiosis diketahui dapat memproduksi metabolit antibakteri berspektrum lebih luas dibandingkan bakteri yang hidup bebas. Bakteri dapat bersimbiosis dengan berbagai makhluk hidup termasuk organisme multiseluler seperti spons. Isolat Bacillus tequilensis BSMF yang bersimbiosis dengan Halichondria panicea dari Perairan Cabbiya Madura menunjukkan adanya produksi metabolit yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan: Menentukan pH dan suhu optimum untuk produksi metabolit antibakteri dari Bacillus tequilensis BSMF simbiotik Halichondria panicea. Metode: Produksi metabolit antibakteri dilakukan dengan metode fermentasi padat pada media Potato Dextrose Agar (PDA) yang telah diatur pH dan suhu inkubasinya, sedangkan uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Eschericia coli ATCC 25922 dilakukan menggunakan metode difusi agar. Penentuan aktivitas antibakteri dilakukan melalui pengukuran diameter zona hambat. Hasil: pH media yang menunjukkan aktivitas antibakteri optimum Bacillus tequilensis BSMF terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Eschericia coli ATCC 25922 adalah 8 ± 0,5 pada suhu inkubasi 32 ± 1oC dengan rata- rata indeks aktivitas antibakteri berturut- turut 2,74 ± 0,07 dan 3,39 ± 0,07. Kesimpulan: pH dan suhu optimum yang diperoleh adalah pH 8 ± 0,5 dan suhu 32 ± 1oC.
Keywords