Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology (Jul 2023)
Granisetron was more Effective than Ondansetron as Antiemetic in Ovarian Cancer Patients: a Randomized Controlled Trial
Abstract
Objective: To determine the effectiveness of intravenous injection of granisetron compared to ondansetron in preventing nausea and vomiting, we used the MASCC Antiemesis Tool (MAT) in ovarian cancer patients undergoing paclitaxel-carboplatin chemotherapy Methods: This study was conducted as a double-blind, randomized controlled trial. The treatment group received 1 mg of granisetron, whereas the control group received 8 mg of ondansetron intravenously. Nausea and vomiting were assessed using the MAT scale at 12 hours, 24 hours, and 48 hours after chemotherapy. The differences in MAT scores between the groups were analyzed using the Mann- Whitney test. Results: A total of 60 participants were enrolled in this study. The results indicated that the MAT score at the 12- hour mark significantly differed from the 24-hour and 48- hour MAT scores (p = 0.00, p = 0.00). The MAT scores in the granisetron group at 12 hours, 24 hours, and 48 hours were statistically lower compared to the ondansetron group (p = 0.00, p = 0.00, p = 0.00). Conclusions: In conclusion, intravenous granisetron proved to be more effective than intravenous ondansetron in preventing nausea and vomiting among patients with ovarian cancer undergoing paclitaxel-carboplatin chemotherapy. Keywords: chemotherapy, granisetron, MAT score, ondansetron, ovarian cancer. Abstrak Tujuan: Mengetahui efektivitas perbandingan pemberian injeksi intravena antara granisetron dan ondansetron dalam mencegah mual dan muntah dengan menggunakan MAT pada pasien dengan kanker ovarium yang mendapat kemoterapi dengan regimen paclitaxel-carboplatin. Metode: Penelitian ini merupakan double blind randomized controlled trial dengan kelompok perlakuan diberikan granisetron 1 mg dan kelompok kontrol yang diberikan injeksi ondansetron 8mg. Kemudian dilakukan penilaian terhadap mual dan muntah dengan menggunakan skor MAT pada 12 jam, 24 jam, dan 48 jam setelah diberikan kemoterapi dengan menggunakan Mann-Whitney test karena distribusi data tidak normal. Hasil: Total sampel pada penelitian ini adalah 60 subjek. Hasil skor MAT pada 12 jam berbeda bermakna dengan skor MAT 24 jam dan skor MAT 48 jam (p= 0,00, p= 0,00. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada pengaruh terapi granisetron dan ondansetron terhadap skor MAT 12 jam, 24 jam, dan 48 jam (p= 0,00, p= 0,00, p= 0,00). Kesimpulan: Pemberian injeksi granisetron intravena lebih efektif mencegah mual dan muntah dengan menggunakan MAT dibandingkan dengan injeksi ondansetron intravena pada pasien dengan kanker ovarium yang mendapat kemoterapi paclitaxel-carboplatin. Kata kunci: kemoterapi, granisetron, kanker ovarium, ondansetron, skor MAT.