Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika (Jun 2024)
ANALISIS PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP TIPE CAMPER DAN QUITTER PADA MATERI ALJABAR
Abstract
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi, gagasan, mengungkapkan gagasan matematis melalui gambar/grafik, tabel, persamaan, atau bahasa sendiri. Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematis berkaitan erat dengan kemampuan pemecahan masalah. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah ialah kemampuan siswa menghadapi masalah, sehingga perlu dianalisis juga pengaruhnya dalam kemampuan komunikasi matematis. Sikap atau tanggapan seseorang dalam menghadapi suatu masalah dikenal dengan Adversity Quotient. Adversity Quotient dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu Climber, Camper, dan Quitter. Penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa Climber, namun masih belum dilakukan untuk siswa Camper dan Quitter. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa Camper dan Quitter. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menganalisis hasil jawaban tertulis siswa dan selanjutnya dilakukan wawancara untuk melengkapi hasil. Analisis data yang digunakan adalah metode Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan diuji dengan melakukan triangulasi waktu. Adapun hasil yang diperoleh adalah siswa Camper memiliki kemampuan komunikasi matematis yang lebih baik dibandingkan dengan siswa Quitter, karena siswa Camper telah mampu memenuhi 4 dari 5 indikator kemampuan komunikasi matematis, sedangkan siswa Quitter hanya 2 indikator saja. Mathematical communication skills are students' ability to convey information, ideas through discussions and presentations, express mathematical ideas through pictures/graphs, tables, equations, or their own language. Therefore, mathematical communication skills are closely related to problem solving abilities. One of the factors that influences problem solving is students' ability to face problems, so it is also necessary to analyze its influence on mathematical communication skills. A person's attitude or response in facing a problem is known as the Adversity Quotient. Adversity Quotient is divided into three categories, namely Climber, Camper, and quitter. The research that has been carried out is to describe the mathematical communication skills of Climber students, but has not yet been carried out for Camper and Quitter students. So, this research aims to analyze the differences in the mathematical communication abilities of Camper and Quitter students. The method used is qualitative by analyzing the results of students' written answers and then conducting interviews to complete the results. The data analysis used is the Miles and Huberman method which includes data reduction, data analysis, and drawing conclusions. Meanwhile, to test the validity of the data, time triangulation was carried out. The results obtained are that Camper students have better mathematical communication skills compared to Quitter students, because Camper students have been able to fulfill 4 of the 5 indicators of mathematical communication ability, while Quitter students only have 2 indicators.
Keywords