ULIN: Jurnal Hutan Tropis (Dec 2022)
Analisis perubahan kerapatan vegetasi mangrove di taman nasional Ujung Kulon menggunakan metode NDVI Citra Landsat 8
Abstract
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah termasuk kekayaan pesisir seperti vegetasi mangrove. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar dalam suatu pengelolaan sumber daya alam. Vegetasi mangrove yang terletak pada pertemuan antara sungai dan laut, menjadikan penginderaan jauh sebagai faktor yang berperan penting dalam menganalisis kerapatan vegetasi. Dengan bantuan data yang dihasilkan dari pengolahan citra menggunakan metode NDVI dalam menganalisis kerapatan, sebaran dan luasan mangrove, tentunya dapat menjadi suatu acuan dalam menganalisis kondisi kerapatan vegetasi dengan berbagai kelas yang ditentukan, yaitu jarang, sedang, dan rapat. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah kawasan taman nasional terbesar di Jawa. Luas kawasan ini yaitu sekitar 120.551 hektar, terdiri dari 76.214 hektar daratan dan 44.337 hektar laut. Taman Nasional Ujung Kulon memiliki tiga ekosistem utama, yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem pesisir pantai, dan ekosistem daratan/terestrial. Kawasan mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon terdapat di sepanjang pesisir pantai bagian timur laut Semenanjung Ujung Kulon dan pulau di sekitarnya. Dengan analisis penginderaan jauh menggunakan metode NDVI dari tahun 2015 hingga 2021, kawasan mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon masih didominasi mangrove kerapatan sedang dan rapat. Hasil tersebut menunjukkan kawasan ekosistem mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon masih terjaga. Keywords: remote sensing, mangrove, vegetation density
Keywords