Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya (Sep 2014)
GERAKAN PROTES HAJI SARIP DI KABUPATEN MAJALENGKA 1947
Abstract
Abstrak Penelitian ini menggambarkan gerakan protes yang dilakukan Haji Sarip terhadap Pemerintah Republik Indonesia tahun 1947 di Kabupaten Majalengka. Untuk merekontruksi permasalahan ini digunakan metode sejarah yang terdiri dari empat langkah penelitian, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data digunakan studi literatur dan wawancara, yaitu mengkaji sumber-sumber literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji dan mewawancarai saksi sejarah atau pelaku sejarah sebagai narasumbernya. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap gerakan protes yang dilakukan Haji Sarip di Kabupaten Majalengka tahun 1947. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa simpulan: pertama, Haji Sarip melakukan gerakan protes terhadap Pemerintah RI dan desa karena kebijakan yang diambil pemerintah RI, yaitu kebijakannya India Rice (penjualan beras ke India dengan harga murah); kedua, Haji Sarip menganggap Pemerintah RI 1947 sudah gagal dan menyiakan-nyiakan hidup masyarakatnya sendiri, sehingga Haji Sarip akan mengubah tatanan pemerintahan dan menggantikannya dengan pemerintahan baru, yang berlandaskan sama rata sama rasa, sama warna, sama bangsa, dan benderanya putih hitam; ketiga, setelah Haji Sarip melakukan perlawanan terhadap pemerintah dengan cara melakukan provokasi terhadap masyarakat Kabupaten Majalengka, masyarakat dan pemerintah tidak tinggal diam, melainkan masyarakat bersikap antipati terhadap Haji Sarip dan Pemerintah RI menindak Haji Sarip dengan tuduhan membangkang pemerintah, meresahkan masyarakat, menghina tentara dan menjalankan penipuan. Abstract This study describes the movement of Haji Sarip protest against the Government of the Republic of Indonesia in 1947 at Majalengka. This research used historical method which consists of four steps of research: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The techniques used in data collection trough literature review and interviews, including reviewing the sources of literature relating to the issues being studied and interviewed witnesses or perpetrators of history. The purpose of this study is to reveal the protest movement Haji Sarip in Majalengka 1947. Based on the results obtained some conclusions: first, Haji Sarip protest movement against the Government and the village because of measures taken by the government of Indonesia, the Indian policy of Rice (rice sales to India with cheap price); second, Haji Sarip assume GOI 1947 has failed and wasted waste life of his own people, so that Hajj Sarip will change the system of government and replace it with a new government, which is based equally the same taste, same color, same nation, black and white flag; Third, after Haji Sarip resistance to the government by way of provocation against Majalengka community, society and the government is not standing still, but the people being antipathy towards Haji Sarip and the government crack down on charges Haji Sarip government's defiant, disturbing the public, insulting the army and run fraud.
Keywords