Jurnal Ilmu Lingkungan (Dec 2019)
Dekolorisasi pewarna tosca menggunakan koagulan ferro sulfat dan lumpur aktif dari pabrik teksil di salatiga pada kondisi aerob
Abstract
Industri tekstil mengeluarkan air limbah dengan kualitas COD, padatan tersuspensi, warna yang relatif buruk dan mengandung logam berat yang bergantung pada zat warna yang digunakan. Saat ini Perda Prop Jawa Tengah no 5 tahun 2012, belum mengatur parameter warnasebagai parameter uji namun limbahberwarna harus tetap diolah karena menyangkut masalah estetika. Salah satu pewarna yang sulit didegradasikan melalui pengolahan biologi maupun kimia/fisika adalah pewarna Turquise Blue atau Tosca. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengurangan absorbansi warna, kandungan COD dan TSS pada limbah tekstil sintetik yang mengandung pewarna tosca dengan penambahan ferro-sulfat dan lumpur aktif pada waktu tinggal tertentu dengan proses aerob. Penelitian ini menggunakan limbah cair sintetik yang mengandung pewarna tosca dengan konsentrasi warna yang sama dengan warna air limbah aslinya (absorbansi warna diukur pada l 536 nm). Pengolahan dilakukan dengan mengkombinasikan proses Ferro-sulfat dan lumpur aktif pada kondisi aerob dengan sistem Sequencing bacth reactor (curah berurutan). Pengambilan sampel dilakukan pada jam ke 48, dan jam ke 72. Parameter yang diamati adalah absorbansi warna, COD dan TSS. Efisiensi pengurangan parameter tersebut dibandingkan pada semua perlakuan. Dari hasil penelitian didapat efisiensi penurunan terbaik untuk COD, TSS, dan absorbansi warna, berturut-turut adalah sebesar 79, 60, dan 52% pada pengolahan jam ke 72.
Keywords