Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Oct 2022)

Model Penafsiran Quraish Shihab terhadap Pemaknaan dan Pemahaman Al-Quran dalam Chanel Youtube Najwa Shihab

  • Mahbub Ghozali,
  • Alfi Ifadatul Umami

DOI
https://doi.org/10.22373/substantia.v24i2.14457
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 2
pp. 123 – 139

Abstract

Read online

Abstract: The meaning of the Qur'an made on social media can occur in the form of an oral and more dialectical explanation. Quraish Shihab interprets the Qur'an on Najwa Shihab's Youtube Channel by responding to people's understanding of the Qur'an. This study aims to analyze the cultural structure of understanding and meaning depicted on Najwa Shihab's Youtube Channel. This study uses qualitative methods and content analysis as a data analysis tool. Meanwhile, the achievement of cultural analysis in language uses a structuralist anthropological approach introduced by Levi-Strauss. This study concludes that the explanation of meaning is carried out through two mechanisms; delegitimization as a critique of understanding and figurative as a meaning mechanism that is relevant to the understanding of new issues that exist. The delegitimization and figurative mechanisms used represent the actual cultural structure of meaning in Quraish Shihab and the puritanical and modernist-quasi-objective culture of understanding. The culture that is represented in the structure of meaning on social media shows another function of the representation of the Qur'an on Youtube as a medium of "storage" of culture that can be recognized through its explanation mechanism. Abstrak: Pemaknaan terhadap al-Qur’an yang berlangsung di media sosial hadir dalam bentuk penjelasan secara oral dan lebih dialektis. Quraish Shihab menghadirkan penafsiran terhadap al-Qur’an di Channel Youtube Najwa Shihab dengan memberikan respon terhadap pemahaman masyarakat terhadap al-Qur’an yang berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur budaya pemahaman dan pemaknaan yang tergambar pada Channel Youtube Najwa Shihab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan content analysis sebagai perangkat analisa data. Sedangkan pencapaian analisa budaya dalam bahasa menggunakan pendekatan antropologi strukturalis yang dikenalkan Levi-Strauss. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penjelasan terhadap makna dilakukan melalui dua mekanisme; delegitimasi sebagai kritik atas pemahaman dan figuratif sebagai mekanisme pemaknaan yang relevan dengan pemahaman isu baru yang berkembang. Mekanisme delegitimasi dan figuratif yang digunakan merepresentasikan struktur budaya pemaknaan yang aktual pada diri Quraish Shihab dan budaya pemahaman yang puritan dan modernis-quasi-objektif. Penampakan budaya dalam struktur pemaknaan di media sosial menunjukkan fungsi lain dari representasi al-Qur’an di Youtube sebagai media penyimpanan budaya yang dapat dikenali melalui mekanisme penjelasannya.

Keywords