Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Jul 2017)

PARTIKEL SEBAGAI PEMARKAH WACANA TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

  • Noorhana Noorhana,
  • Anang Santoso,
  • Martutik Martutik

DOI
https://doi.org/10.17977/jptpp.v2i7.9619
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 7

Abstract

Read online

This study aimed to describe the particle’s as a discourse markers of teacher’s interaction speech of teaching and learning Indonesian Subject. This research was qualitative descriptive research with Miles and Hubberman flow design. This design the data analysis showed with some ollection steps like, reduction data included description and identification of variations particle form as discourse markers, data presented by encoding and converting the result into matriks form, the last step was deduction data and verification. The result of this study showed that the form of particle of vowels or word were not ussualy derivable or inflected, such as interjection, preposition and articles that appear in the teacher’s speech were e, ya, kan, and nah. It could be concluded that particles were used by teacher’s as a discourse markers in the learning interaction to give a signal for student to give messages to be delivered in the next step in speech unit. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan partikel sebagai pemarkah wacana tuturan guru dalam interaksi pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan model alir Miles & Hubberman. Dengan menggunakan model ini, kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah pengumpulan data, reduksi data yang meliputi deskripsi dan identifikasi variasi bentuk partikel sebagai pemarkah wacana, penyajian data dengan memberi kode serta mentransformasikan hasilnya ke dalam bentuk matriks, langkah terakhir adalah penyimpulan data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan partikel dalam bentuk suara vokal atau kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan, misalnya interjeksi, preposisi, dan artikel yang muncul dalam tuturan guru adalah ya, kan, nah, e, dan oh. Dapat disimpulkan bahwa partikel digunakan oleh guru sebagai pemarkah wacana dalam interaksi pembelajaran untuk memberikan sinyal kepada siswa tentang informasi atau pesan yang akan disampaikan pada unit tuturan berikutnya.

Keywords