JKG (Jurnal Komunikasi Global) (Jul 2024)

Analisis Ekologi Media tentang Perilaku Panic Buying Kpopers pada Akun Twitter NCT Base

  • Faradila Virginia Agatha,
  • Lukman Hakim

DOI
https://doi.org/10.24815/jkg.v13i1.34997
Journal volume & issue
Vol. 13, no. 1
pp. 73 – 95

Abstract

Read online

Perilaku panic buying produk bundling yang alami oleh Kpopers tidak datang secara tiba-tiba. Media sosial memiliki peranan penting dalam mempengaruhi Kpopers untuk membeli barang dalam jumlah besar yang tidak biasa sebelum produk menjadi langka di pasaran. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana media memicu perilaku panic buying Kpopers serta apa saja yang menjadi faktor penyebab panic buying pada produk bundling Somethinc x NCT Dream. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam kepada Kpopers serta admin akun Twitter @NCTzenbase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku panic buying Kpopers dalam pembelian produk bundling Somethinc dikarenakan Twitter menjadi media fanbase mereka berinteraksi dengan penggemar dari Negara lain, Twitter menjadi media yang tidak bisa dihindari oleh Kpopers karena media ini menjadi tempat bertransaksi merchandise idol Korea yang mengakibatkan panic buying. Twitter memberikan persepsi dan pengalaman baru, serta menjadi pengikat antar Kpopers yang juga mendorong kepanikan pembelian. Faktornya yaitu karena eksklusivitas produk yang hanya dijual terbatas dan diunggah dalam Twitter, sehingga memicu ketakutan akan kehabisan produk. The panic buying behavior of bundled products experienced by K-pop fans (Kpopers) does not arise suddenly. Social media plays a significant role in influencing Kpopers to purchase goods in unusually large quantities before they become scarce. This research aims to understand how media triggers Kpopers' panic buying behavior and identify the factors causing panic buying of Somethinc x NCT Dream bundled products. The study employs descriptive qualitative methods, using observation and in-depth interviews with Kpopers and the Twitter account admin @NCTzenbase for data collection. The findings reveal that Kpoper’ panic buying behavior in purchasing bundled products is influenced by Twitter, a medium where their fanbase interacts with fans from other countries. Twitter is unavoidable for Kpopers as it is a platform for transacting Korean idol merchandise, leading to panic buying. Twitter provides new perceptions and experiences and acts as a unifying force among Kpopers, further encouraging panic buying. The exclusivity of the product, sold in limited quantities and advertised on Twitter, triggers fears of the product running out, contributing to the panic buying behavior.

Keywords