Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology (Jul 2022)
The Association betweeen Cesarean Section and Placenta Accreta
Abstract
Objective: To determine the relationship between the history of cesarean section and the incidence of placenta accreta in Dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh. Methods: The data collection method used was secondary data collection which was assessed through retrospective medical records. Sampling in this study using total sampling method. The results of the study were processed using the chi square statistical test on 781 research samples that were collected from period April 2019 - April 2020. Results: The results obtained were 22 respondents (2.8%) experienced placenta accreta where 18 respondents (2.30%) had placenta accreta with a history of CS and 4 respondents (0.51%) placenta accreta without a history of CS. The p value obtained was 0.000 (p value <0.05). In this study, the value of the Risk Estimate (RE) was 6.483 with a Confident Interval (CI) of 95% being (2.21-18.97). Conclusions: There is a very significant relationship between the history of cesarean section and the incidence of placenta accreta at RSUDZA Banda Aceh and mothers with a history of CS have a 6 times greater risk of experiencing placenta accreta. Keywords: cesarean section, placenta accrete. Abstrak Tujuan: Untuk mengetahui hubungan riwayat seksio sesarea dengan kejadian plasenta akreta di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain potong lintang. Metode pengambilan data yang digunakan adalah pengambilan data sekunder yang dinilai melalui rekam medik secara retrospektif. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Hasil penelitian diolah menggunakan uji statistik chi square terhadap 781 sampel penelitian yang telah dikumpulkan dari data periode April 2019 – April 2020. Hasil: Hasil yang didapatkan sebanyak 22 responden (2,8%) mengalami plasenta akreta dimana 18 responden (2,30%) plasenta akreta dengan riwayat SC dan 4 responden (0,51%) plasenta akreta tanpa riwayat SC. Nilai p value yang didapatkan adalah 0.000 (p value <0,05). Pada penelitian ini didapatkan nilai Risk Estimate (RE) 6,483 dengan Confident Interval (CI) 95% berada (2,21- 18,97). Kesimpulan: Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara riwayat seksio sesarea dengan kejadian plasenta akreta di RSUDZA Banda Aceh dan ibu dengan riwayat SC memiliki risiko 6 kali lebih besar untuk mengalami plasenta akreta. Kata kunci: plasenta akreta, seksio sesarea.