Jentera: Jurnal Kajian Sastra (Jun 2019)
REKONSILIASI TANAH KELAHIRAN DALAM DUA PUISI IMAN BUDHI SANTOSA
Abstract
This research discusses the effort of reconciliation to the Javanese people view to their land of origin as expressed in the poems “Ziarah Tembuni” and “Ziarah Tanah Jawa” by Iman Budhi Santosa. The problem formulation is how social and cultural phenomena portrayed in those poems “Ziarah Tanah Jawa” and “Ziarah Tembuni” and ideology of its creation. The purpose of the research is to show modernity phenomena as faced by Javanese people in common and show the the ideology as the foundation of the poems creation. The discussion of the problem formulation and the purpose of the research use qualitative method with sociology theory by Janet Wolff. The result shows that those two poetic expressions of “Ziarah Tembuni” and “Ziarah Tanah Jawa” sound to ask reconciliation to remind, love, and realize the origin of the kinship of man-nature in the Javanese social construction. The result of the research concludes that kinship can avoid character of selfish and individualistic. Ideally, people face and experience modernity in life but they have to base it on local culture and tradition of their own country. Abstrak: Penelitian ini membahas tentang usaha merekonsiliasi pandangan masyarakat Jawa modern terhadap tanah kelahiran yang diekspresikan dalam puisi “Ziarah Tembuni” dan “Ziarah Tanah Jawa” karya Iman Budhi Santosa. Masalah penelitian tentang fenomena sosial budaya yang tergambar dalam puisi “Ziarah Tanah Jawa” dan “Ziarah Tembuni” serta ideologi yang melandasi kedua karya puisi tersebut. Tujuan penelitian adalah menunjukkan fenomena modernitas yang dijumpai dalam masyarakat Jawa secara umum dan menunjukkan ideologi yang melandasi penciptaan puisi “Ziarah Tembuni” dan “Ziarah Tanah Jawa”. Pembahasan masalah penelitian dan tujuan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan teori sosiologi Janett Wolff. Hasil penelitian membuktikan bahwa kedua ekspresi puitik dalam“Ziarah Tembuni” dan “Ziarah Tanah Jawa” menjadi ajakan rekonsiliasi untuk mengingat, mencintai, dan menyadari asal-usul kekerabatan manusia-alam dalam konstruksi sosial masyarakat Jawa. Dari hasil penelitian itu dapat disimpulkan bahwa kekerabatan dapat menghindarkan manusia dari sifat egois dan individualis. Diidealkan manusia mengalami modernitas dalam aktivitas kehidupan tetapi tetap berlandaskan pada budaya dan tradisi lokal atau bangsa sendiri.
Keywords