Ranah: Jurnal Kajian Bahasa (Dec 2022)
Tinjauan Pragmatik Siber Pada Acara Virtual Doa Lintas Agama Pray from Home untuk Mengatasi Pandemi Covid-19
Abstract
The purpose of this study is to explain the government's role in overcoming the Covid-19 problem through the socialization of PrayfromHome as an effort to improve ways to improve themselves in increasing the immunity of religious communities. This was done because a vaccine for the Covid-19 virus has not yet been found. To find out the role of the government, the researchers conducted data collection based on the propositions contained in the virtual joint editorial prayer offered by policy makers and representatives of interfaith prayer. The method used in this research is a qualitative research based on cyber pragmatics based on each thematic content contained in the editorial propositions of the prayers offered. The results of the study show that Pray from home activities have thematic content which is divided into (1) from the policy makers, the Covid-19 outbreak requires every religious adherent to provide physical and mental enthusiasm as an initial provision of intangible vaccines for the Indonesian people, (2) from the representative side of inter-religious prayer that raises several inner conditions, including (a) there are several acknowledgments of mistakes for all actions carried out in the world to the Creator before asking for the world to return to normal, (b) the existence of a form of superiority of God's natural power, as the greatest power, a place to surrender, (c) hope for all parties involved or at the forefront in handling the Covid-19 pandemic so as not to provide strength and safety during the handling process. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan Covid-19 melalui sosialisasi doa bersama PrayfromHome sebagai upaya meningkatkan keimanan yang berujung pada peningkatan imun umat beragama. Hal itu dilakukan karena vaksin dari virus Covid-19 belum ditemukan. Untuk mengetahui peran pemerintah tersebut, peneliti melakukan pengambilan data berdasarkan proposisi-proposisi yang terdapat dalam redaksional doa bersama secara virtual yang dipanjatkan oleh pemangku kebijakan dan perwakilan pendoa antaragama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif berbasis analisis pragmatik siber berdasarkan setiap muatan tematik yang terdapat dalam proposisi-proposisi redaksional doa yang dipanjatkan. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan Pray from Home memiliki muatan tematik yang terbagi atas (1) dari sisi pemangku kebijakan, adanya wabah pandemi Covid-19 ini mengharuskan setiap pemeluk agama untuk memberikan penguatan diri secara fisik maupun mental sebagai bekal awal vaksin tak benda bagi masyarakat Indonesia, (2) dari sisi perwakilan pendoa antaragama yang memunculkan beberapa kondisi batiniah, di antaranya (a) terdapat beberapa pengakuan kekhilafan atas segala perbuatan yang dilakukan didunia kepada Sang Pencipta sebelum meminta agar dunia kembali seperti sediakala, (b) adanya bentuk superioritas kekuatan alami Tuhan, sebagai kekuatan terbesar, tempat memasrahkan diri, (c) terselipkan harapan kepada semua pihak yang terlibat atau garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 agar diberikan kekuatan serta keselamatan selama proses penanangan wabah berlangsung.
Keywords