Buletin Al-Turas (Jan 2014)
Maulid dalam Perspektif Sosiologi Agama
Abstract
Abstrak Dalam menjelaskan tentang berbagai aktivitas keagamaan agama selalu dikaitkan dengan aspek-aspek sosiologis. Hal ini karena agama dapat menjadi focus social yang memunculkan berbagai sudut pandang masyarakat. Praktek keagamaan sering menjadi perilaku yang diistimewakan masyarakat yang melakukannya, sebagai contoh dalam kajian ini adalah praktek mauled nabi Muhammad saw. Artikel ini mengangkat tentang isu praktek mauled nabi yang dikaitkan dengan keberadaan praktek mauled pada nabi lainnya selain nabi Muhammad saw. Berdasarkan kajian sosiologi makna maulid di sini adalah lebih kepada peringatan kelahiran nabi Muhammad Saw yang telah menjadi tradisi dalam suatu masyarakat, daerah dan negara tertentu, Dengan demikian perayaan maulid nabi Muhammad saw yang dilakukan oleh masyarakat muslim sangat terkait dengan dimensi keagamaan sehingga Nampak tidak bisa dipisahkan dengan pranata-pranta social yang meliputi nilai dan norma agama. --- Abstrak In explaining abaout several kinds of religious activities, it is usually related to sociological aspects. Because religion can be social focus emerging several point of views from societies. Religious practices often triger a certain attitude for people who perform them. Lets take a look at the example in this article about the prophet mauleed (birth), Muhammad SAW. This article discusses about practical isue of mauleed related to another prophets’ birth. Based on the sociological analysis what we meant by mauleed is tends to be something like a memorial of prophet Muhammad’s birth as it has been adopted social tradition in many regions and countries. Therefore, the celebration of prophet Muhammad’s birth done by moslems is very much often influenched by religious dimension. So, it seems that it can not be sparated by social infrastructure covering values and religious norms.
Keywords