Sport and Fitness Journal (Jan 2020)

WOBBLE BOARD EXERCISE DAN ISOMETRIC EXERCISE LEBIH BAIK DARI PADA WOBBLE BOARD EXERCISE DAN CALF RAISE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STABILITAS FUNGSIONAL ANKLE PADA CHRONIC ANKLE SPRAIN

  • Dio Septiyan Helmi,
  • I Made Muliarta,
  • Wahyuddin Wahyuddin,
  • Luh Putu Ratna Sundari,
  • I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti,
  • I Made Krisna Dinata

Journal volume & issue
Vol. 8, no. 1
pp. 72 – 79

Abstract

Read online

Pendahuluan: Sprain ankle kronis merupakan overstretch pada ligamen compleks lateral ankle pada gerak inversi dan plantar fleksi. Sprain ankle kronis menyebabkan instabilitas ankle, yang disertai dengan reaksi penurunan kekuatan otot ankle karena perubahan aktivasi otot. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efektifitas wobble board exercise dan isometric exercise dengan wobble board exercise dan calf raise exercise terhadap peningkatkan stabilitas fungsional ankle pada penderita chronic ankle sprain. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan rancangan pre test and post test two group design. Dalam penelitian ini 9 responden diberikan wobble board exercise dan isometric exercise selama 6 minggu dengan frekuensi latihan 2 kali seminggu, dan 9 responden diberikan wobble board exercise dan calf raise exercise selama 6 minggu frekuensi latihan 2 kali seminggu. Alat ukur yang digunakan adalah balance error scoring system (BESS).. Hasil: Hasil analisis statistik parametrik dengan paired sample t-test, menunjukkan kedua kelompok perlakuan secara signifikan dapat meningkatkan stabilitas ankle. Rerata nilai BESS sebelum perlakuan pada Kelompok I dengan rerata 30,00±2,784 dan sesudah perlakuan dengan rerata 11,67±0,866 dengan nilai p= 0,001 (p< 0,05), dan sebelum perlakuan pada Kelompok II 31,67±3,162 dan Sesudah Perlakuan dengan nilai 16,67±2,828 dengan nilai p= 0,001 (p< 0,05). Uji rerata nilai BESS post Kelompok I dan post Kelompok II dengan Independent sample t-test diantara kedua kelompok signifikan dapat meningkatkan stabilitas ankle dengan nilai Kelompok I 11,67±0,866, dan kelompok II 16,67±2,828 dan p= 0,001 (p<0,005). Rerata selisih nilai BESS pada Kelompok I 18,33±2,398 dan pada Kelompok II 15,00±1,323 sebesar 3,33 dengan nilai p= 0,001 (p<0,005} menunjukkan adanya perbedaan dalam meningkatkan stabilitas fungsional ankle. Simpulan pada penelitian adalah wobble board exercise dan isometrick exercise lebih efektif meningkatan stabilitas fungsional ankle pada penderita chronic ankle sprain daripada wobble board exercise dan calf raise exercise.