Berkala Sainstek (Aug 2020)
Kinerja Katalis Ni-Cu/HZSM-5 dalam Pembuatan Biogasoil dari Minyak Bintaro (Cerbera Manghas) dengan Proses Hydrocracking
Abstract
Catalytic cracking dan hydroprocessing merupakan dua proses yang digunakan untuk mengubah minyak nabati menjadi biofuel, gabungan dari kedua proses tersebut dinamakan reaksi hydrocracking. Minyak bintaro yang bersifat non-edibleoil serta memiliki kadar minyak cukup banyak yakni sebesar 35-50% dapat direkomendasikan sebagai salah satu sumber minyak nabati yang dapat diolah menjadi biogasoil. Penambahan logam nikel (Ni) dan tembaga (Cu) ialah untuk memperoleh yield yang lebih baik daripada menggunakan satu jenis katalis. Preparasi katalis dilakukan dengan menggunakan metode incipient wetness impregnation. Variabel loading support HZSM-5 yang digunakan sebesar 5% dan 10%, serta ratio logam Ni-Cu yaitu 1:1. Katalis Ni-Cu/HZSM-5 dianalisa menggunakan BET, EDX, dan XRD untuk mengetahui karakteristik katalis. Selanjutnya proses hydrocracking dilakukan dengan mencampurkan 2 gram katalis Ni- Cu/HZSM-5 dan 250 ml minyak bintaro ke dalam reaktor batch berpengaduk pada suhu reaksi 375 ̊C selama 2 jam. Produk cair (biofuel) yang dihasilkan dari proses hydrocracking dianalisa menggunakan GC-MS untuk mengetahui komposisi hidrokarbon. Rute reaksi yang mendominasi dalam penelitian ini ialah reaksi dekarbinolasi dan dekarboksilasi. Hal itu terlihat dari komposisi hidrokarbon terbanyak dari produk biogsoil yang dihasilkan ialah C15 dan C17. Hasil dari penelitian diperoleh Ni-Cu/HZSM-5 dengan loading 5% dan ratio logam 1:1 optimum digunakan pada proses hydrocracking minyak bintaro untuk menghasilkan biogasoil dengan yield sebesar 82,7%.