Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Sep 2022)

Pengaruh Pemahaman Rohaniwan Gereja tentang Model Pemerintahan Gereja terhadap Ketertiban Gereja

  • Jairus Hasugian,
  • S. Pantja Djati,
  • Eddy Simanjuntak

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v7i1.694
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 254 – 267

Abstract

Read online

Abstract. Organizations and positions in the Church exist for the purpose of bringing about order. However, there are often tensions and frictions between clergy and laity caused by an understanding of the government of the Church. The purpose of this study was to analyze the level of understanding of the Church's clergy about the model of Church government and its influence on Church order. The method used is descriptive exploratory, with a quantitative approach. The research variables consisted of the Sinodal Presbyterian government model (X1), Laikal (X2), Elders (X3), and order (Y). The object of research is the clergy of the Church of Isa Almasih (GIA), with a total sample of 193 people. The results showed that the level of understanding of the GIA clergy on the Sinodal Presbyterian model of government was very low compared to the understanding of the Laikal or Elder government model. Thus, it can be concluded that the tensions and frictions that occur are due to a lack of understanding of the model of government adopted by the Church Synod. Abstrak. Organisasi dan jabatan dalam Gereja ada dengan tujuan agar terwujud ketertiban. Namun, sering kali justru terjadi ketegangan dan gesekan di antara rohaniwan dan kaum awam yang disebabkan oleh pemahaman tentang pemerintahan Gereja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pemahaman rohaniawan Gereja tentang model pemerintahan Gereja dan pengaruhnya terhadap ketertiban Gereja. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif, dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian terdiri atas model pemerintahan Presbiterial Sinodal (X1), Laikal (X2), Kepenatuaan (X3), dan ketertiban (Y). Obyek penelitian adalah para rohaniwan Gereja Isa Almasih (GIA), dengan jumlah sampel 193 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman rohaniwan GIA tentang model pemerintahan Presbiterial Sinodal sangat kurang dibandingkan dengan pemahaman terhadap model pemerintahan Laikal atau Kepenatuaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketegangan dan gesekan yang terjadi adalah oleh karena pemahaman yang kurang terhadap model pemerintahan yang dianut Sinode Gerejanya.

Keywords