Sari Pediatri (Dec 2016)

Penyakit Respiratorik pada Anak dengan HIV

  • Finny Fitry Yani,
  • Arwin AP Akib,
  • Bambang Supriyatno,
  • Darmawan B. Setyanto,
  • Nia Kurniati,
  • Nastiti Kaswandani

DOI
https://doi.org/10.14238/sp8.3.2006.188-94
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 3
pp. 188 – 94

Abstract

Read online

Latar belakang. Kejadian AIDS pada anak meningkat seiring dengan peningkatan kasus dewasa. Gejala dan manifestasi klinis sering tidak khas, sehingga menyebabkan underdiagnosis. Anak HIV sering datang dengan keluhan yang berasal dari infeksi oportunistik, bahkan infeksi oportunistik banyak ditemukan sebagai penyebab kematian. Salah satu infeksi oportunistik yang sering terjadi adalah infeksi respiratorik. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola penyakit respiratorik pada anak HIV yang dirawat di Bagian Ilmu Kesehatan RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Metoda. Data berasal dari rekam medis anak HIV tahun 2002-2005. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang. Kriteria inklusi adalah anak usia 0-13 tahun, dengan HIV positif dan menderita penyakit respiratorik. Data yang dicatat meliputi umur, jenis kelamin, faktor risiko, status gizi, parut BCG, diameter uji tuberkulin, riwayat kontak dengan pasien tuberkolosis, kategori HIV, diagnosis penyakit respiratorik, outcome. Data klinis khusus meliputi batuk kronik berulang, demam lama, sesak nafas, laboratorium rutin, foto torak, dan kadar CD4, PCR. Hasil. Sejak Januari 2002-Desember 2005, telah dirawat 85 anak yang terinfeksi HIV, dengan 13 orang (15,2%) di antaranya meninggal. Tiga belas orang (13/35) didiagnosis HIV berdasarkan serologi dan PCR, 24/35 hanya dengan serologi, dan 1/35 orang dengan PCR. Sebanyak 38 (44,7%) orang menderita infeksi respiratorik dengan pola penyakit: TB 47,3%, pneumonia 44,7%, pneumocytis corinii pneumonia (PCP) 13,1%. Pada penelitian ini, didapatkan bahwa 3/38 (7,8%) anak HIV dengan penyakit paru meninggal karena pneumonia berat, dengan 2/3 di antaranya pada kelompok umur 1-5 tahun. Penyebab kematian lainnya adalah PCP 2/38 pasien (5,2%), dan tersangka sepsis pada 2 pasien (5,2%). Kesimpulan. Pada anak HIV, TB merupakan penyakit respiratorik terbanyak, diikuti pneumonia, sedangkan penyebab kematian terbanyak adalah pneumonia. Penyakit respiratorik pada anak HIV dapat menjadi pembuka jalan untuk diagnosis anak HIV.

Keywords