Jurnal Kewarganegaraan (Mar 2024)

The Dynamic of Citizenship Within K-Popers: An Ethnography Studies

  • Wibowo Heru Prasetiyo,
  • Zulfa Rizqiyah

DOI
https://doi.org/10.24114/jk.v21i1.55642
Journal volume & issue
Vol. 21, no. 1
pp. 61 – 75

Abstract

Read online

Abstrak Globalisasi telah mendorong masuknya Korean Wave ke Indonesia yang menantang kesadaran nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya bangsa. K-pop telah menjadi ciri khas Korean Wave karena persaingan yang signifikan antara girl band dan boy band, khususnya boy band BTS. Penelitian ini mengidentifikasi dan mendeskripsikan pentingnya pendekatan kewarganegaraan dan kesadaran nasionalis di kalangan K-Popers. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data survei, observasi, dokumentasi, dan wawancara terhadap lima orang wanita fans BTS di Solo, Jawa Tengah yang disebut dengan komunitas Solo Army. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pendekatan kewarganegaraan yang diterapkan oleh masyarakat Tentara Solo mendekati komunitarian. Namun para K-Popers menunjukkan fanatisme tanpa mengurangi rasa nasionalismenya dengan menyukai BTS sebagai hiburan sedangkan nasionalisme adalah sebuah kewajiban. K-Popers Army Solo juga membentuk nasionalisme dengan mengadakan kegiatan sosial yang ditujukan kepada sesama manusia yang harus saling membantu dan menghormati tanpa membeda-bedakan. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pendekatan sipil dan kesadaran nasionalis di kalangan K-Popers agar budaya Korean Wave tidak mudah mempengaruhi mereka. -------- Abstract Globalization has encouraged the entry of the Korean Wave into Indonesia, which challenges the awareness of nationalism and love for the nation's culture. K-pop has become a hallmark of the Korean Wave due to the significant competition between girl and boy bands, especially the boy band BTS. This research identifies and describes the importance of a civic approach and nationalist awareness among K-Popers. This study used ethnographic methods with survey data collection techniques, observation, documentation, and interviews with five female BTS fans in Solo, Central Java, called the Solo Army community. The results of the study illustrate that the civic approach adopted by the Solo Army community is close to communitarian. However, K-Popers show fanaticism without reducing their sense of nationalism by liking BTS as entertainment while nationalism is an obligation. K-Popers Army Solo also forms nationalism by holding social activities aimed at fellow humans who must help and respect each other without discriminating. Therefore, it is essential to have a civic approach and nationalist awareness among K-Popers so that Korean Wave culture does not easily influence them.

Keywords