Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (May 2017)
PROSES ASIMILASI DAN AKOMODASI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KECERDASAN EMOSIONAL
Abstract
This study aimed to describe students’ thinking process on the 7th grade of junior high school in solving mathematics problem based on the case study of Polya steps for several students on high, medium, and low emotional quotient. This study is qualitative descriptive research. It was done in SMPN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). The research findings are students whose emotional quotient is high use assimilation thinking process in identifying the problems, creating the plan of problem solving, doing the plan of problem solving, and reviewing or evaluating the answers. Students’ thinking process whose emotional quotient is medium use assimilation thinking process in identifying the problems, creating the plan of problem solving, and doing the plan; while in reviewing or evaluating the answers, they use accommodation or assimilation thinking process. In addition, students’ thinking process whose emotional quotient is low use assimilation thinking process in identifying the problems, and creating the plan of problem solving; and use accommodation or assimilation thinking process in doing the plan of problem solving. Meanwhile, there is imperfection accommodation thinking process in reviewing or evaluating the answers. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses berpikir siswa kelas VII SMP dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah Polya studi kasus untuk beberapa siswa dengan kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil penelitian ini adalah siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dalam memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan penyelesaian, dan melihat kembali melakukan proses berpikir asimilasi. Proses berpikir siswa dengan kecerdasan emosional sedang dalam memahami masalah, merencanakan masalah, dan melaksanakan rencana penyelesaian melakukan proses berpikir asimilasi, sedangkan untuk melihat kembali melakukan proses berpikir akomodasi atau asimilasi. Kemudian untuk siswa dengan kecerdasan emosional rendah dalam memahami masalah melakukan proses berpikir asimilasi, dalam merencanakan penyelesaian melakukan proses berpikir asimilasi, dalam melaksakan rencana penyelesaian melakukan proses berpikir akomodasi dan asimilasi, sedangkan dalam melihat kembali melakukan proses berpikir akomodasi tidak sempurna.
Keywords