Jurnal Teknik Hidraulik (Dec 2017)

PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI SRI DI MUSIM HUJAN DAN KEMARAU (STUDI KASUS PETAK TERSIER CMA 5 KI, DI CIRAMAJAYA, TASIKMALAYA)

  • Hanhan A Sofiyuddin,
  • Joko Triyono,
  • Subari Subari

DOI
https://doi.org/10.32679/jth.v1i2.235
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 123 – 136

Abstract

Read online

Ketersediaan dan kebutuhan air yang berbeda antara musim hujan dan kemarau menyebabkan budidaya SRI memerlukan pengelolaan irigasi yang berbeda. Pengelolaan irigasi hemat air pada budidaya padi SRI mengatur agar kebutuhan air tanaman terpenuhi, namun menghendaki adanya periode kering yang cukup agar akar dapat tumbuh dengan optimal dan mikoorganisme dalam tanah dapat beraktivitas untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Periode basah dan kering tersebut sangat ditentukan oleh tinggi genangan maksimum dan interval irigasi. Untuk menganalisa hal tersebut, studi kasus pemberian air irigasi dilakukan di petak tersier CMA 5 Ki Daerah Irigasi Ciramajaya. Analisa menggunakan model neraca air dilakukan untuk menetukan tinggi genangan maksimum dan interval irigasi yang optimal untuk penerapan SRI pada musim hujan dan kemarau. Pengaturan tinggi genangan maksimum dilakukan dengan meninggikan atau merendahkan outlet drainase. Pada musim hujan, outlet drainasi perlu diatur setinggi elevasi lahan (0 cm) agar kelebihan air karena hujan dapat langsung terbuang dan tanah tidak berada pada kondisi jenuh terlalu lama. Pada kondisi ini interval irigasi adalah 2 10 hari pada fase vegetatif dan 4 14 hari pada fase generatif. Pada musim kemarau, tinggi outlet drainasi perlu dipasang setinggi 1 cm dari permukaan lahan. Pada kondisi ini interval irigasi adalah 2 3 harian pada fase vegetatif dan 4 5 harian pada fase generatif.

Keywords