Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Jan 2019)

Pemberdayaan Kader di Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Dalam Deteksi Diabetes

  • Arfianti Arfianti

DOI
https://doi.org/10.29313/ethos.v7i1.4131
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 56 – 63

Abstract

Read online

Abstract. Diabetes is a metabolic disorder that is characterized by increased levels of glucose in the blood. Diabetes is increasing worldwide parralelling the epidemy of obesity. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) is a community-based health service delivered by “kader”. The role of “kader” Posbindu PTM diabetes prevention is very limited. The lack of knowledge about diabetes is associated with the low participation of “kader” in the prevention of diabetes. This community enganggement activities included lectures and discussions about diabetes and blood sugar examination training. These activities showed that lectures significantly increased “kader’s knowledge about diabetes (P = 0.037). In addition, after attending the training, as many as 75% of “kader” showed a good level of blood glucose measurement skills. Feedback obtained from “kader”, among others, demonstrated that the training method applied was considered very effective in facilitating “kader” in achieving the competency. Therefore, they hoped that these activities could be conducted regularly. Abstrak. Diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya kadar glukosa di dalam darah. Jumlah penderita diabetes cenderung mengalami peningkatan yang cukup pesat seiring dengan peningkatan obesitas. Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Peran kader posbindu PTM dalam meningkatkan menurunkan prevelensi diabetes masih sangat terbatas. Rendahnya pengetahuan kader tentang penyakit diabetes merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya peran serta kader dalam pencegahan diabetes. Kegiatan pengabdian meliputi ceramah dan diskusi tentang penyakit diabetes dan pelatihan pemeriksaan gula darah. Hasil kegiatan ini menunjukkan penyuluhan berhasil meningkatkan pengetahuan kader tentang diabetes (P=0,037). Selain itu, setelah menjalani pelatihan pemeriksaan gula darah, sebanyak 75% kader menunjukkan tingkat keterampilan yang baik. Umpan balik yang diperoleh dari para kader antara lain metode pelatihan yang diterapkan pada pelatihan ini dinilai sangat efektif dalam memfasilitasi kader dalam melakukan pemeriksaan gula darah secara mandiri dan mengharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan secara rutin.

Keywords