Kanz Philosophia: A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism (Dec 2014)

Pemikiran Filosofis Sadra Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim : Surah Al-’A‘la

  • Kerwanto Kerwanto

DOI
https://doi.org/10.20871/kpjipm.v4i2.63
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 127 – 138

Abstract

Read online

Abstrak : Dalam tafsir atas Surah al-’A‘lā, Mulla Sadra, melalui karyanya Tafsīr al Qur’ān al-Karīm, mengajak jiwa kita berpetualang menuju lapisan makna terdalam untuk mengenali realitas ketauhidan (al- mabdā’), kenabian (shirāth atau nubuwwah) dan kebangkitan (ma‘ād) dan mengulasnya secara filosofis. Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk menggali manfaat dari aspek-aspek penting dari sumber-sumber keagamaan yang tergali dari petunjuk al Qur’an yang berpadu dengan prinsip- prinsip rasional filosofis dan pengalaman mistik (intuitif ) Sadra. Setiap bab pada tafsir ini diberikan judul dengan tasbīḥ (pernyataan pemujian dan pensucian), dengan tetap memaparkan beragam pokok persoalan terkait metafisika al-Qur’an. Prinsip-prinsip filosofis yang digunakan dalam risalah tafsir ini bisa menjadi salah satu bukti ketidakberjarakan antara filsafat dengan teks-teks keagamaan. Sadra menggunakan metode tafsir yang tetap menerima sisi lahiriah al-Qur’an, dan selanjutnya mencari misteri-misteri, rahasia-rahasia, dan dengan bantuan intelek (akal), intuisi dan iluminasi Tuhan untuk memperoleh realitas-realitas dan makna- makna dibalik selaput ekternalnya (aspek literalnya)Kata kunci : Ḥikmah Muta’āliyah, irfan, al-mabdā’, kebangkitan setelah mati, nubuwwah, takwīl, gerak substansial (ḥarakah jawhariyyah), denotasi utama (al-maqshūd al-ashlī), penyempurnaan diri (takammul), tasbīḥ. Abstract : In his commentary on Surah al-’ A‘lā, Mulla Sadra, through his Tafsīr al-Qur’ān al-Karīm invites our souls to ventureinto the deepest layers of meaning to recognize the reality of Divinity (al- mabdā’), prophethood (Ṣirāṭ or nubuwwah) and resurrection (ma‘ād) and discusses it in a more philosophical manner. This study is an attempt to explore the benefits of these important aspects of religious sources unearthed from Qur’anic injunctions combined with rational principles of philosophical and mystical experiences (intuitive) of Sadra. Each chapter in this commentary is assigned a title with tasbīḥ (glorification), while presenting various issues related to metaphysics of Qur’an.Thephilosophical principles used in the interpretation of this treatise could be a proof of harmony between philosophy and religious texts. This kind of interpretation accepts the literal meaning (ẓāhir) of lafaẓ al Qur’ān, and then with the aid of reason, intuition and revelation uncover the reality behind them; the search for the secrets behind the literal sense.Keywords : Ḥikmah Muta’āliyah, irfān, al-mabdā’, ma‘ād, nubuwwah, ta’wīl, substantial motion (ḥarakah jawhariyyah), original meaning (al-maqṣūd al-aṣlī), perfection (takammul), tasbīḥ.

Keywords