Register Journal (Jun 2013)

The Discourse System Recognized In The Jakarta Post’s Opinion Coloumn Entitled “Polycarpus Out On Parole: Resolve Munir’s Case” On December 05th, 2014

  • Maslihatul Umami

DOI
https://doi.org/10.18326/rgt.v6i1.224
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1

Abstract

Read online

This study attempts to construe the discourse devices recognized in the article of Jakarta Post opinion column entitle ―Polycarpus out on Parole: Resolve Munir‘s Case‖ on December 05th, 2014 using meta-function strategy proposed by Martin and White (2005). The researcher found that the opinion text displays meta-function devices in different ways by using appraisal, ideation, conjunction, identification and periodicity to express their opinion with the related issue. The biggest parts used in appraisal are affect-attitude, judgment-attitude, and appreciation-attitude, force-graduation and focus-graduation. Besides using mono-gloss, the writers of the article also use hetero-gloss by projection, modality and concession or counter-expectancy. In the aspect of ideation, the researcher found that there are four kinds of figures, respectively, ‘doing, saying, sensing, and being. In terms of conjunction, it has been found that the writers of article use external and internal conjunction. To keep track of what is being talked about to the readers, the writers of article using ideation strategies by presenting, presuming, possessive, comparative, and text. At last, in terms of periodicity, the writers use themes, marked themes, and new in order to make the readers easier to grasp the meanings and the plot in the article. Penelitian ini berusaha untuk menyusun penanda tulisan yang terdapat pada artikel opini The Jakarta Post berjudul ―Polycarpus bebas bersyarat: menyelesaikan kasus Munir‖ pada tanggal 5 Desember 2014 dengan menggunakan strategi metafungsi yang diajukan oleh Martin dan White (2005). Peneliti menemukan bahwa teks opini menampilkan alat metafungsi dalam bermacam bentuk yaitu penilaian, ideasi, konjungsi, identifikasi dan kecenderungan waktu dalam mengungkapkan opini mereka terkait masalah tersebut. Hal utama yang dipakai dalam penilaian tersebut adalah pengaruh-perilaku, pandangan-perilaku, dan apresiasi— erilaku, pemaksaan-keputusan dan fokus-keputusan. Selain menggunakan mono-gloss, penulis artikel juga menggunakan hetero-gloss dengan proyeksi, cara, pengurangan, dan pembalik-ekspektansi. Di dalam aspek ideasi, peneliti menemukan empat jenis figure yaitu melakukan, mengatakan, merasakan, dan menjadi. Dalam hal konjungsi, ditemukan bahwa penulis artikel menggunakan konjungsi internal dan eksternal. Untuk merekam apa yang diungkapkan kepada pembaca, penulis artikel menggunakan strategi ideasi dengan cara menyajikan, menganggap, kepemilikan, membandingkan dan teks. Sedangkan dalam hal kecenderungan waktu, penulis artikel menggunakan tema, tema bertanda, dan urutan baPenelitian ini berusaha untuk menyusun penanda tulisan yang terdapat pada artikel opini The Jakarta Post berjudul ―Polycarpus bebas bersyarat: menyelesaikan kasus Munir‖ pada tanggal 5 Desember 2014 dengan menggunakan strategi metafungsi yang diajukan oleh Martin dan White (2005). Peneliti menemukan bahwa teks opini menampilkan alat metafungsi dalam bermacam bentuk yaitu penilaian, ideasi, konjungsi, identifikasi dan kecenderungan waktu dalam mengungkapkan opini mereka terkait masalah tersebut. Hal utama yang dipakai dalam penilaian tersebut adalah pengaruh-perilaku, pandangan-perilaku, dan apresiasi— erilaku, pemaksaan-keputusan dan fokus-keputusan. Selain menggunakan mono-gloss, penulis artikel juga menggunakan hetero-gloss dengan proyeksi, cara, pengurangan, dan pembalik-ekspektansi. Di dalam aspek ideasi, peneliti menemukan empat jenis figure yaitu melakukan, mengatakan, merasakan, dan menjadi. Dalam hal konjungsi, ditemukan bahwa penulis artikel menggunakan konjungsi internal dan eksternal. Untuk merekam apa yang diungkapkan kepada pembaca, penulis artikel menggunakan strategi ideasi dengan cara menyajikan, menganggap, kepemilikan, membandingkan dan teks. Sedangkan dalam hal kecenderungan waktu, penulis artikel menggunakan tema, tema bertanda, dan urutan baru untuk membantu pembaca menangkap arti dan plot dalam artikel lebih mudah.